Terus terang saya menjumpai tradisi yang satu ini ya setelah tinggal di pinggiran ibukota. Kalau ketupat atau kupat identik dengan hidangan khas di Hari Lebaran, ternyata ada pula tradisi yang berkenaan dengan kupat justru hadir di tengah bulan Ramadhan. Tradisi ini disebut sebagai Kupatan. Saya sendiri tidak tahu persis apakah tradisi ini khas di masyarakat Betawi ataukah ada pula di kelompok masysrakat yang lainnya. Lalu apakah si kupat ini hadir bersama dengan opor ayam sebagaimana biasanya?
Tradisi Kupatan merupakan kebiasaan masyarakat untuk membuat nasi kupat yang dilakukan bertepatan dengan pertengahan bulan Ramadhan, yaitu malam tanggal lima belas saat bulan purnama penuh. Biasanya setiap rumah membuat ketupat. Di samping untuk dikonsumsi oleh keluarga, sebagian ketupat tersebut dibawa ke masjid. Pengurus masjid menerima dan mengumpulkan ratusan ketupat dari warga. Selepas sholat tarawih dan witir ditunaikan ketupat-ketupat itupun dibagi-bagikan kepada setiap jamaah yang hadir di masjid.
Setiap jamaah biasanya mendapat 4-5 ketupat untuk dibawa pulang. Jadi apabila semua jamaah turut membuat dan menyumbangkan ketupat, jadilah pertukaran ketupat diantara para jamaah. Ketupat thok? Ya, hanya ketupat saja yang dibawa dan dibagi-bagikan di masjid. Tanpa opor, sayur lodeh, ataupun teman santap lainnya. Namun demikian, diantara para pembuat ketupat mereka sudah membuat juga opor ataupun sayur lodeh untuk menemani santap di rumah masing-masing.
Meskipun sudah beberapa kali menjumpai tradisi Kupatan ini akan tetapi hingga saat ini terus terang saya belum tahu gerangan apa maksud di balik tradisi yang sudah mengakar tersebut. Mungkin saling berbagi ketupat itu merupakan simbol keberkahan rejeki yang datang bersamaan dengan Ramadhan, dan rejeki yang berlimpah itupun akan semakin berkah jika dibagi-bagikan kepada sesama. Sekali lagi semangat kebersamaan melandasi aktivitas sosial kemasyarakatan sebagai buah dari keluhuran budi pekerti dan akhlak yang ditanam dari berbagai aktivitas ritual keagamaan yang dilaksanakan oleh ummat Islam. Setidaknya ini tadabur pribadi saya atas tradisi Kupatan.
Ada yang pernah menjumpai tradisi serupa dengan Kupatan?
Lor Kedhaton, 20 Juni 2016